
BALIKPAPAN - Pedalaman tidak lagi terisolasi dari internet. Pasalnya, PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Divre VI Kalimantan telah berhasil mengaplikasikan Asymetric Digital Subscriber line (ADSL) pada seluruh Sentra Telepon Otomat (STO) di Kalimantan.
Dengan ADSL, maka kawasan layanan STO mampu melayani internet kecepatan tinggi Speedy. Divre VI memiliki 91 STO yang tersebar di pulau tersebut.
"Seluruh sumber daya telah dikerahkan agar STO bisa memberikan layanan Speedy seiring dengan konten internnet dan gaya hidup masyarakat," tutur Manajer Komunikasi Divre VI Ahmad Mutaqqin di Balikpapan, Senin (9/2/2009) kemarin.
Menerapkan aplikasi ADSL bukan investasi sedikit. Telkom harus mengeluarkan sedikitnya Rp32 miliar untuk ADSL tersebut. Telkom bekerja sama dengan perusahaan telekomunikasi asal Cina 'Huawei' yang menerapkan ADSL pada 91 STO di Kalimantan.
Dengan demikian, internet pun sejatinya mulai mudah ditemukan seperti di Mempawah, Sungai Raya, Pemangkat, hingga Sambas. Berikutnya di kawasan pesisir Utara Kalimantan Barat hingga masuk lagi ke pedalaman Sintang, Nanganpinoh, dan Sungaipinyuh. Selanjutnya lebih ke pedalaman lagi di Kalteng dan Kalsel.
"Salah satu wilayah yang paling sulit dibangun adalah di Puruk Cahu. Bayangkan saja infrastruktur sulit dibangun di sana. Biasanya hanya mengandalkan satelit, tapi terbatas dan membuat jadwal pengoperasian molor dari rencana semula. Melihat kendala itu tidak terbayang bahwa wilayah ini dan beberapa wilayah lainnya di Kalimantan bisa menikmati akses internet kecepatan tinggi seperti Speedy," tutur Mutaqqin.
Ia menambahkan, speedy pun mudah didapati di pedalaman Kaltim, seperti Melak, Sangatta, Tanjung Selor, hingga Tanjung Redep. (Mkiosonline)