Polisi di rampok 2,75 miliar Raib, Mobil Innova warna hitam BE 1344 MV milik Bank Mandiri Malahayati, Bandarlampung, yang dikawal Briptu Yudhi, anggota Brimobda Lampung, dirampok di depan Pos Utama Satpam PT Gunung Madu Plantations (GMP) Lampung Tengah pukul 10.20 WIB kemarin. Di dalam mobil itu, terdapat uang senilai Rp2,75 miliar untuk pembayaran gaji tenaga harian perawatan tanaman PT GMP.
Diduga, pelaku yang berjumlah lima orang dan membekali diri dengan senjata api (senpi) rakitan itu telah membuntuti sejak Bandarlampung. Pelaku membuntuti dengan mengendarai Kijang LGX BE 2663 LS warna silver.
Tiba di TKP (tempat kejadian perkara), mobil pelaku menyalip mobil Bank Mandiri. Dalam waktu bersamaan, turun tiga pelaku sembari menodongkan senpi rakitan dan laras panjang jenis M16 ke arah sopir dan anggota Brimobda Lampung tersebut. Chairudin (sopir); Madya Permata dan Herriyuni, keduanya teller bank; serta Yudhi tidak berkutik.
’’Mobil pelaku berisi lima orang. Setelah tiga orang menodongkan pistolnya, kami disuruh keluar. Semua alat komunikasi kami dirampas beserta senjata laras panjang saya. Mereka lalu membawa kabur mobil yang kami tumpangi ke arah Tulangbawang,’’ papar Yudhi.
Kondisi serupa dialami empat Satpam PT GMP. Bahkan, Ahmad Nahrowi, Sopan Prasetyo, dan Yuslihun langsung berlarian kabur. Sedangkan Sugondo diam terpaku karena arah senpi salah satu pelaku tepat mengarah kepadanya.
’’Begitu menyalip mobil (milik Bank Mandiri), seorang pelaku langsung menodong saya menggunakan senpi laras panjang. Spontan saya mundur dan terdiam. Sementara teman jaga saya langsung kabur. Sedangkan anggota brimobda sempat menerima pukulan,’’ jelas Sugondo.
Setelah mengambil alih mobil dan meminta secara paksa ponsel anggota brimobda dan pihak bank, pelaku langsung kabur. ’’Sebenarnya, mobil korban dan pelaku sempat dipalang dengan truk milik GMP yang berada di sekitar lokasi, namun mereka tetap saja lolos. Setelah itu, kawanan perampok kabur menuju arah Tulangbawang,’’ terang Sugondo.
Usai kejadian, Kapolres Lampung Tengah AKBP Dedi Jumadi berikut Kasat, Kabag, Kapolsek Terusannunyai, dan Kapolsek Seputihmataram datang ke TKP. Tampak juga pihak Bank Mandiri Malahayati.
Kapolres langsung memberitahukan jalur lintas yang diperkirakan dipergunakan pelaku untuk meloloskan diri. Selang setengah jam dari kejadian, mobil Kijang Innova milik korban yang dibawa kabur pelaku berhasil ditemukan di jalan raya dekat areal kebun sawit Tirtakencono, Tulangbawang Timur. ’’Ditemukannya mobil tersebut menyusul pengejaran yang dilakukan anggota Polres Lamteng dan Polsek Terusannunyai,’’ kata Dedi.
Mantan Kapolres Lampung Timur ini mengaku terus melakukan pengejaran terhadap kawanan perampok bersenpi tersebut. ’’Kapolda Brigjen Edmon Ilyas telah menginstruksikan semua jajaran polres di wilayah hukum Polda Lampung turut melakukan pengejaran,’’ tegasnya.
Sebanyak 20 anggota Direktorat Reserse Kriminalitas Polda Lampung dibantu 30 anggota tim gabungan dari Polres Lamteng dan Waykanan hingga tadi malam masih memburu pelaku. ’’Secara teknis, petugas terus bekerja maksimal di lapangan. Tetapi maaf untuk pola kerja tak bisa saya sebutkan karena masih dalam tahap pengembangan. Doakan agar pekerjaan ini selesai,’’ ujar Kapolda.
Area Manager Bank Mandiri Malahayati Karyono membenarkan kejadian tersebut. Namun, ia mengaku belum mengetahui kronologis kejadiannya. ’’Tetapi, uang senilai Rp2,75 miliar itu benar dirampok, yang rencananya untuk pembayaran gaji karyawan di GMP,’’ ucapnya.
Public Relation PT GMP Hapris Jawodo dikonfirmasi via telepon menegaskan, uang yang dirampok bukan uang milik GMP. Menurutnya, gaji karyawan GMP sudah dibayarkan pada tanggal 16 Desember 2009.
’’Jadi, uang tersebut milik Bank Mandiri yang dipergunakan untuk pelayanan nasabah di GMP. Biasanya, uang itu nantinya dipergunakan buat pembayaran cek yang dibawa kontraktor atau rekanan. Selanjutnya, uang diberikan dalam bentuk gaji pada tenaga harian perawatan tanaman. Namun, setelah istirahat siang sekitar jam satu, mobil pengganti yang membawa uang Bank Mandiri sudah datang untuk melayani nasabahnya seperti biasa,’’ terang Hapris seraya menambahkan, Bank Mandiri melayani nasabah di GMP setiap Selasa dan Jumat.
Heru Joko, pemilik bengkel di seberang gerbang utama Pos Satpam PT GMP, mengaku sebelum kejadian, ada dua orang berpakaian rapi yang mencurigakan di sekitar lokasi. Ketika ditanya, mereka menjawab mau memasukkan lamaran kerja di perusahaan (GMP).
’’Beberapa menit kemudian, ketika mobil Kijang Innova milik bank tiba diiringi mobil Kijang pelaku, orang yang memakai jaket mengeluarkan pistol. Usai terjadi perampokan, ia ikut pergi bersama Kijang Innova hitam menuju arah Tulangbawang,’’ ujarnya.
Terpisah, Kapolres Tuba AKBP Benny Ali, S.I.K., S.H. membenarkan mobil milik Bank Mandiri telah ditemukan di wilayah hukumnya. Namun, uang Rp2,75 miliar yang disimpan dalam dua brankas di dalam mobil tersebut sudah raib. Pelaku hanya meninggalkan kedua brankas kosong itu dalam keadaan rusak. Hanya, masih tersisa tumpukan buku tabungan yang ada dalam mobil.
Menurut keterangan Asep dan Sapari, warga setempat, mereka kali pertama melihat mobil Kijang Inova diiringi Kijang LGX itu melaju dengan kencang sekitar pukul 11.00 WIB. Kedua mobil memasuki areal sawit tersebut dengan kecepatan tinggi.
Pelaku juga sempat mengancam Asep dan Sapari. ’’Mau mati kau lewat sini,’’ ujar Asep menirukan ucapan pelaku. Keduanya pun langsung melaporkan kejadian tersebut ke mapolsek setempat
Diduga, pelaku yang berjumlah lima orang dan membekali diri dengan senjata api (senpi) rakitan itu telah membuntuti sejak Bandarlampung. Pelaku membuntuti dengan mengendarai Kijang LGX BE 2663 LS warna silver.
Tiba di TKP (tempat kejadian perkara), mobil pelaku menyalip mobil Bank Mandiri. Dalam waktu bersamaan, turun tiga pelaku sembari menodongkan senpi rakitan dan laras panjang jenis M16 ke arah sopir dan anggota Brimobda Lampung tersebut. Chairudin (sopir); Madya Permata dan Herriyuni, keduanya teller bank; serta Yudhi tidak berkutik.
’’Mobil pelaku berisi lima orang. Setelah tiga orang menodongkan pistolnya, kami disuruh keluar. Semua alat komunikasi kami dirampas beserta senjata laras panjang saya. Mereka lalu membawa kabur mobil yang kami tumpangi ke arah Tulangbawang,’’ papar Yudhi.
Kondisi serupa dialami empat Satpam PT GMP. Bahkan, Ahmad Nahrowi, Sopan Prasetyo, dan Yuslihun langsung berlarian kabur. Sedangkan Sugondo diam terpaku karena arah senpi salah satu pelaku tepat mengarah kepadanya.
’’Begitu menyalip mobil (milik Bank Mandiri), seorang pelaku langsung menodong saya menggunakan senpi laras panjang. Spontan saya mundur dan terdiam. Sementara teman jaga saya langsung kabur. Sedangkan anggota brimobda sempat menerima pukulan,’’ jelas Sugondo.
Setelah mengambil alih mobil dan meminta secara paksa ponsel anggota brimobda dan pihak bank, pelaku langsung kabur. ’’Sebenarnya, mobil korban dan pelaku sempat dipalang dengan truk milik GMP yang berada di sekitar lokasi, namun mereka tetap saja lolos. Setelah itu, kawanan perampok kabur menuju arah Tulangbawang,’’ terang Sugondo.
Usai kejadian, Kapolres Lampung Tengah AKBP Dedi Jumadi berikut Kasat, Kabag, Kapolsek Terusannunyai, dan Kapolsek Seputihmataram datang ke TKP. Tampak juga pihak Bank Mandiri Malahayati.
Kapolres langsung memberitahukan jalur lintas yang diperkirakan dipergunakan pelaku untuk meloloskan diri. Selang setengah jam dari kejadian, mobil Kijang Innova milik korban yang dibawa kabur pelaku berhasil ditemukan di jalan raya dekat areal kebun sawit Tirtakencono, Tulangbawang Timur. ’’Ditemukannya mobil tersebut menyusul pengejaran yang dilakukan anggota Polres Lamteng dan Polsek Terusannunyai,’’ kata Dedi.
Mantan Kapolres Lampung Timur ini mengaku terus melakukan pengejaran terhadap kawanan perampok bersenpi tersebut. ’’Kapolda Brigjen Edmon Ilyas telah menginstruksikan semua jajaran polres di wilayah hukum Polda Lampung turut melakukan pengejaran,’’ tegasnya.
Sebanyak 20 anggota Direktorat Reserse Kriminalitas Polda Lampung dibantu 30 anggota tim gabungan dari Polres Lamteng dan Waykanan hingga tadi malam masih memburu pelaku. ’’Secara teknis, petugas terus bekerja maksimal di lapangan. Tetapi maaf untuk pola kerja tak bisa saya sebutkan karena masih dalam tahap pengembangan. Doakan agar pekerjaan ini selesai,’’ ujar Kapolda.
Area Manager Bank Mandiri Malahayati Karyono membenarkan kejadian tersebut. Namun, ia mengaku belum mengetahui kronologis kejadiannya. ’’Tetapi, uang senilai Rp2,75 miliar itu benar dirampok, yang rencananya untuk pembayaran gaji karyawan di GMP,’’ ucapnya.
Public Relation PT GMP Hapris Jawodo dikonfirmasi via telepon menegaskan, uang yang dirampok bukan uang milik GMP. Menurutnya, gaji karyawan GMP sudah dibayarkan pada tanggal 16 Desember 2009.
’’Jadi, uang tersebut milik Bank Mandiri yang dipergunakan untuk pelayanan nasabah di GMP. Biasanya, uang itu nantinya dipergunakan buat pembayaran cek yang dibawa kontraktor atau rekanan. Selanjutnya, uang diberikan dalam bentuk gaji pada tenaga harian perawatan tanaman. Namun, setelah istirahat siang sekitar jam satu, mobil pengganti yang membawa uang Bank Mandiri sudah datang untuk melayani nasabahnya seperti biasa,’’ terang Hapris seraya menambahkan, Bank Mandiri melayani nasabah di GMP setiap Selasa dan Jumat.
Heru Joko, pemilik bengkel di seberang gerbang utama Pos Satpam PT GMP, mengaku sebelum kejadian, ada dua orang berpakaian rapi yang mencurigakan di sekitar lokasi. Ketika ditanya, mereka menjawab mau memasukkan lamaran kerja di perusahaan (GMP).
’’Beberapa menit kemudian, ketika mobil Kijang Innova milik bank tiba diiringi mobil Kijang pelaku, orang yang memakai jaket mengeluarkan pistol. Usai terjadi perampokan, ia ikut pergi bersama Kijang Innova hitam menuju arah Tulangbawang,’’ ujarnya.
Terpisah, Kapolres Tuba AKBP Benny Ali, S.I.K., S.H. membenarkan mobil milik Bank Mandiri telah ditemukan di wilayah hukumnya. Namun, uang Rp2,75 miliar yang disimpan dalam dua brankas di dalam mobil tersebut sudah raib. Pelaku hanya meninggalkan kedua brankas kosong itu dalam keadaan rusak. Hanya, masih tersisa tumpukan buku tabungan yang ada dalam mobil.
Menurut keterangan Asep dan Sapari, warga setempat, mereka kali pertama melihat mobil Kijang Inova diiringi Kijang LGX itu melaju dengan kencang sekitar pukul 11.00 WIB. Kedua mobil memasuki areal sawit tersebut dengan kecepatan tinggi.
Pelaku juga sempat mengancam Asep dan Sapari. ’’Mau mati kau lewat sini,’’ ujar Asep menirukan ucapan pelaku. Keduanya pun langsung melaporkan kejadian tersebut ke mapolsek setempat